Program Pendidikan Suprapto-Fuad: Langkah Strategis Meningkatkan Kesejahteraan di Kabupaten Mesuji

OPINI - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mesuji, Suprapto-Fuad Amrullah, mengusung program unggulan pendidikan gratis hingga tingkat SMA. Program ini bertujuan untuk memastikan setiap anak di Kabupaten Mesuji dapat mengakses pendidikan yang layak tanpa terbebani oleh biaya sekolah.

Melalui kebijakan ini, mereka berupaya mengatasi kendala ekonomi yang kerap menghambat anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk menyelesaikan pendidikan menengah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan angka partisipasi sekolah dan kualitas pendidikan di daerah tersebut.

Baca juga: Punya Tetangga Berisik, Awas Jadi Konflik

Selain pendidikan gratis, pasangan ini juga menggagas program inovatif bernama “1 Rumah 1 Sarjana.” Program ini ditujukan bagi keluarga berprestasi, di mana rumah tangga dengan anak yang berprestasi akademis akan mendapatkan bantuan berupa kepemilikan rumah secara gratis. Inisiatif ini bukan hanya untuk meningkatkan tingkat pendidikan, tetapi juga sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.

Suprapto-Fuad meyakini bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Kabupaten Mesuji. Dengan mendorong pendidikan tinggi dan memberikan insentif berupa hunian gratis bagi warga berprestasi, mereka berharap dapat menciptakan generasi muda yang lebih kompetitif, sekaligus mengurangi angka kemiskinan di wilayah tersebut.

Baca juga: DPD CMMI Bogor Raya : Jangan Mudah Berkata Sumpah

Program-program ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menciptakan perubahan berkelanjutan yang tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga kesejahteraan sosial secara keseluruhan.

Baca juga: Ilham Bintang: MotoGP Mandalika, Ya Sudahlah, Rezeki Rara

Mesuji 24 September 2024

Baca juga: Respon Akademis Terhadap Hasil Survei  Litbang Kompas Berjudul Atasi Tujuh Tantangan Demi Warisan Yang Baik

Mustowi

Tokoh Masyarakat

Baca juga: Prabowo Ciptakan Banyak Tokoh, PMP: Indonesia Butuh Pemimpin Yang progresif